Sejarah Kota Pompeii

Pompeii adalah sebuah kota di dekat Naples (Napoli, Italia) pada saat ini, kota ini dikenal karena reruntuhan Romawi kuno. Kota Pompeii adalah sebuah kota bawah tanah di wilayah Campania, Italia selatan. Kota ini hancur oleh letusan gunung Vesuvius bersama dengan kota Herculaneum pada tahun 79 M. Pompeii tertimbun lava dan debu letusan gunung Vesuvius beserta dengan segala isinya selama dua hari sedalam beberapa kaki, yang menyebabkan kota ini tertimbun selama 1700 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja pada tahun 1749. Kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa tentang kejayaan Kekaisaran Romawi ketika menginjak puncaknya.


Sejarah Kota Pompeii
Sejarah Kota Pompeii

Sejarah kota Pompeii

Pompeii didirikan pada abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, yang merupakan sekelompok masyarakat di Italia tengah. Dimana kota ini dipakai sebagai pelabuhan oleh para pelaut Yunani dan Fenesia. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium (daerah di Italia selatan dan tengah pada masa Romawi) mendudukinya beserta semua kota di Campania. Dengan diduduki oleh penguasa baru arsitektur kota diperlebar dan dikembangkan.

Pada tahun 89 SM, Romawi berhasil menguasai Pompeii setelah tiga kali perang yang dinamakan Samnite Wars, dimana pada saat itu Romawi di pimpin oleh Lucius Cornelius Sulla yang merupakan seorang jendral dan negarawan Romawi. Hingga akhirnya Pompeii dipakasa menyerah pada tahun 80 SM setelah Roma menduduki kota Nola. Kemudian Pompeii menjadi sebuah koloni Roma dengan nama : Colonia Cornelia Veneria Pompianorum. Kota ini sebagai jalur penting bagi barang-barang yang datang melalui laut dan dikirim ke Roma atau Italia selatan.

Kemudian pada tahun 62 M, kota Pompeii beserta kota-kota lain di Campania terkena bencana gempa bumi hebat yang menghancurkan arsitektur kota mereka, dan puncak reruntuhan kota ini adalah pada tahun 79 M dimana gunung berapi raksasa Vesuvius meletus dan benar-benar telah mengubur kota Pompeii.

Lenyap selama 17 abad

Dua buah kota tertutup lava dan debu tebal yang lokasinya berdekatan dengan kaki gunung Vesuvius, membuatnya menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada tahun 1738 sedangkan kota Pompeii pada tahun 1749. Sebenarnya pada tahun 1599 kota ini telah ditemukan oleh seorang arsitek yang bernama Fontana yang sedang menggali jalan baru, namun dibutuhkan waktu selama 150 tahun untuk secara serius membersihkan kota ini dari timbunan tanah.

Banyak informasi yang menyebutkan bahwa Fontana banyak menemukan fresko-fresko er*t*s selama melakukan penggalian, namun pada saat itu norma kesopanan amat sangat kuat sehingga ia mengubur kembali fresko-fresko tersebut. ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian dari berbagai tim sesudahnya, bahwa daerah tersebut sudah pernah digali sebelumnya dan dikuburkan kembali.

Pompeii merupakan situs kota kuno dimana keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa melakukan modifikasi atau penambahan. Kota ini bisa dibilang tidak mirip dengan kondisi kota-kota Romawi pada umumnya dikarenakan permukaan tanah kota Pompeii tidak datar dan kota ini berada di kaki gunung. Namun jalanan di kota ini tetap dibuat lurus dan berpola seperti tradisi murni Romawi kuno, dimana permukaan jalan terdiri dari batu-batu poligon dan memiliki bangunan-bangunan rumah serta toko di kedua sisi jalan.

Banyaknya penemuan unik

Kota Pompeii memberikan gambaran sesaat mengenai kehidupan kota sebelum letusan gunung terjadi, dimana bukti-bukti memberikan petunjuk hingga ke hal detail dari kehidupan sehari-hari mereka. Dari bentuk bangunan rumah, lantai , pintu yang begitu menjelaskan tentang profesi dan kategori mereka. Kendi-kendi anggur yang berasal dari pedagangan pada masa tersebut, dan grafiti yang menunjukkan nama jalan.

Diperkirakan kota Pompeii memiliki jumlah penduduk sekitar 20.000 orang dan pada saat tersebut orang-orang Roma memiliki villa liburan di daerah tersebut. Banyak sekali pelayanan yang disediakan oleh kota Pompeii, seperti pasar yang menyediakan makanan, penggilingan gandum, bar yang menyediakan minuman dingin dan panas dan sebuah restoran kecil.

Temuan limbah makanan banyak mengungkapkan perbedaan kondisi masyarakat pada saat itu, antara tetangga memungkinkan memiliki perbedaan status dari segi taraf ekonomi. Banyak penemuan yang menjelaskan bahwa makanan-makanan kelas atas banyak yang di impor dari luar Italia, bahakan terdapat penemuan yang menyebutkan bahwa perdagangan rempah-rempah mereka banyak di impor dari wilayah Indonesia.

Demikian sejarah singkat mengenai kota Pompeii, yaitu sebuah kota di Italia selatan yang hancur bersama dengan meletusnya gunung Vesuvius. Tertimbun selama 1700 tahun dan ditemukan kembali dengan sisa-sisa reruntuhan bangunan bersejarahnya. Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...