Solar Cell

Solar Cell Photovoltaic adalah lempeng atau disk silikon tipis yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Disk ini bertindak sebagai sumber energi untuk berbgai macam kegunaan, seperti kalkulator dan perangkat kecil lainnya, telekomunikasi, panel atap di rumah-rumah, untuk penerangan, pompa, pendingin peralatan medis untuk di negara-negara berkembang. Solar Cell atau sel surya dalam kasus yang jarang, jika digunakan dalam perakitan dengan skala besar dapat digunakan sebagai pembangkit  tenaga listrik dan menyuplai daya sebuah satelit.
Solar Cell
Solar Cell

Ketika penelitian terhadap listrik dimulai dan baterai sederhana dibuat sekaligus dipelajari, penelitian tentang tenaga surya mengikuti dengan perkembangan yang luar biasa cepat. Pada awal 1839, Antoine-Cesar Becquerel melihat sebuah baterai kimia tersorot sinar matahari dan ternyata dapat menghasilkan tegangan. Konversi pertama dari sinar matahari menjadi listrik diistilahkan "satu persen efisien", yang artinya satu persen dari sinar matahari yang masuk diubah menjadi listrik. Willoughby Smith pada tahun 1873 menemukan bahwa selenium sangat sensitif terhadap cahaya. Pada tahun 1877, Adam dan Day mencatatkan bahwa selenium jika terkena cahaya matahari akan menghasilkan arus listrik. Charles Fritts, di tahun 1880-an juga telah menggunakan selenium dengan dilapisi emas untuk membuat Solar Cell, akan tetapi tetap hanya mampu mendapatkan satu persen yang efisien menjadi arus listrik. Namun Fritts menganggap sel surya dapat menjadi sebuah revolusioner. Dia membayangkan sebuah energi matahari yang tersedia bebas bagi semua orang menjadi sarana desentralisasi, dan memprediksi bahwa tenaga surya akan menggantikan pembangkit tenaga listrik di masa depan.

Dengan penjelasan yang telah dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905, bahwa efek logam fotolistrik (solar cell) dapat menyerap energi dari cahaya dan mempertahankannya dengan penyerapan yang lebih banyak kemudian akan menghasilkan tenaga listrik dengan efisiensi yang lebih tinggi, sehingga menjadi lebih layak untuk dikembangkan. Telah menghasilkan sedikit kemajuan dengan diterapkannya dioda dan transistor terhadap elemen solar cell sehingga menghasilkan efisiensi sebanyak empat persen pada tahun 1954.

Pengembangan lebih lanjut telah menghasilkan efisiensi sebanyak lima belas persen, dari penyerapan energi matahari melalui solar cell. Penggunaan pertama kali solar cell disebuah pedesaan dan kota yang terisolasi di Americus, Georgia yang menggunakannya untuk penghantar sistem telepon, kota ini telah berhasil menggunakannya selama bertahun-tahun. 

Mengingat kondisi saat ini penggunaan solar cell belum efektif digunakan secara maksimal di seluruh negara, terutama untuk perumahan individu dikarenakan harganya yang relatif mahal. Namun para ilmuwan terus mengembangkan produk ini agar dapat meminimalisir dari segi biaya dan lebih maksimal dalam meningkatkan efisiensi penyerapan energi matahari. Alternatif yang dikembangkan seperti jendela surya yang dirancang seperti proses fotosintesis, lempengan disk atau sel-sel yang dibuat lebih kecil, mengembangkan penyerapan sinar matahari melalui lensa prisma dengan menambahkan bahan yang berbeda yaitu gallium arsenide dan silikon, sehingga dapat menyerap matahari dengan frekuensi yang berbeda dan meningkatkan produksi listrik yang lebih efektif.

Demikianlah sekilas informasi mengenai Solar Cell, sebagai teknologi alternatif penghasil energi listrik yang terus dikembangkan untuk kepentingan manusia di seluruh dunia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca sekalian.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...