Sehat Dengan Clean Eating

Ada banyak cara menuju sehat. Persoalannya mau atau tidak kita menjalani polanya secara konsisten. Tantangan terberat adalah pada asupan makanan, seberapa peduli kita pada kandungan makanan yang kita konsumsi. Salah satu konsep gaya hidup sehat yang bisa menjadi pilihan adalah clean eating.  

Apa itu clean eating? Clean eating dirancang untuk menurunkan berat badan (diet). Konsep diet ini mulai diperkenalkan secara luas tahun 2007 oleh Tosca Reno dalam bukunya yang berjudul "Eat Clean Diet". Clean eating sebenarnya menekankan kepada cara hidup dan pemilihan makanan untuk dikonsumsi. Selain menurunkan berat badan, clean eating disebut-sebut mampu meningkatkan penggunaan dan metabolisme energi, meningkatkan kualitas tidur, membuat kulit dan rambut lebih sehat, serta meningkatkan kesehatan mental.
Sehat Dengan Clean Eating
Sehat Dengan Clean Eating

Menu clean eating terdiri dari makanan yang terbuat dari bahan makanan alami yang tidak melalui banyak proses pengolahan. Prinsip utama dari clean eating yaitu tidak mengkonsumsi makanan kemasan, seperti kornet, ikan kalengan, sosis, nugget, bahkan kecap dan saus. Semua makanan yang berpengawet dan terdapat kandungan zat aditif di dalamnya harus dihindari.

Bagaimana menerapkan clean eating? Simak 6 langkah berikut :

Mengkonsumsi Makanan Segar

Semua makanan yang berpengawet dan terdapat kandungan zat aditif di dalamnya harus dihindari. Lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi dada ayam dibandingkan dengan nugget ayam, atau mengkonsumsi buah apel langsung daripada kue pie apel. Hal ini untuk menghindari obesitas dan berbagai penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kelebihan kalori dan lemak dalam tubuh.

Memperbanyak Konsumsi Serat

Salah satu prinsip yang diperkenalkan dalam clean eating adalah meningkatkan konsumsi serat dalam satu hari. Tentunya serat didapatkan dari mengkonsumsi sayur dab buah-buahan yang segar.

Memilih Karbohidrat Kompleks Sebagai Sumber Makanan Pokok
 
Disarankan untuk sering mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan tinggi serat, seperti roti gandum, nasi merah, nasi cokelat, dan sebagainya. Selain itu, kita dianjurkan juga untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein yang dapat menahan rasa lapar lebih lama.

Membaca Nilai Gizi Pada Setiap Makanan

Jika makanan tersebut terdapat lebih dari satu zat aditif, maka jangan dikonsumsi. Perhatikan juga kadar natrium dan gula yang ada pada makanan tersebut. Clean eating juga sangat membatasi konsumsi gula dan natrium.

Mengatur Porsi Jam Makan

Porsi yang dianjurkan dalam melakukan clean eating yaitu membagi waktu dan porsi makan sebanyak 6 kali porsi kecil dalam satu hari. Mengkonsumsi makanan porsi kecil namun sering akan menghindarkan kamu dari rasa lapar, karena proses mencerna makanan akan terus dilakukan oleh tubuh.

Minum Air Mineral Yang Cukup

Dalam sehari, kita sangat dianjurkan untuk minum air mineral sebanyak 2 hingga 3 liter atau setara dengan 8 sampai 13 gelas per hari. Mengkonsumsi air mineral yang banyak akan membuat kita kehilangan selera dengan minuman yang berkalori.

Tips Agar Tas Dan Sepatu Kulit Tetap Awet

Sudah susah payah menabung demi membeli koleksi tas atau sepatu kulit idaman, namun kesal karena tak sampai menahun kulitnya berjamur, warna memudar dan mengelupas. Masalah ini bukan 100% dari kualitas produk, melainkan cara penyimpanan dan perawatan yang salah. Bahan kulit (leather) memerlukan perlakukan khusus demi menjaga keindahannya. Simak cara terbaik merawat produk fasyen dari bahan kulit agar tetap awet.
Tips Agar Tas Dan Sepatu Kulit Tetap Awet
Tips Agar Tas Dan Sepatu Kulit Tetap Awet

Lindungi Dari Sinar Matahari

Layaknya kulit tubuh, koleksi tas dan sepatu yang berbahan dasar kulit juga harus dihindari dari sinar matahari langsung. Terlalu lama terkena paparan sinar matahari dapat menyebabkan bahan kulit rentan terkelupas. Selain itu, sinar matahari juga dapat menyebabkan bahan kulit kehilangan warnanya sehingga lama-lama terlihat kusam.

Simpan di Dalam Dust Bag

Saat membeli tas dan sepatu berbahan kulit, umumnya kamu juga akan diberikan dust bag secara gratis. Dust bag berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang dirancang khusus untuk mempertahankan kualitas produk dan kulit. Coba isi tas dan sepatu kulit dengan buntalan koran agar bentuknya tetap terjaga. Anda juga harus memberikan sedikit 'pernapasan' dengan mengangin-anginkan sepatu dan tas di ruangan penuh udara. Lakukan hal ini minimal sekali dalam seminggu dan simpan kembali tas atau sepatu kedalam dust bag secara rapi.

Hindari Terkena Air

Supaya bahan kulit selalu mulus, hindari meletakkannya di tempat yang mudah terkena air. Kamu harus menjaganya dari air hujan, tumpahan air minum, bahkan keringat. Air memiliki kelembapan tinggi yang dapat menimbulkan tumbuhnya jamur. Jika koleksi tas atau sepatu secara tidak sengaja terkena air, segera bersihkan dengan kain lembut yang mudah menyerap air. Kamu juga dapat menghilangkan jamur dengan cara menyikatnya secara perlahan, menggunakan sabun khusus pembersih kulit.

Masukkan Silica Gel

Saat membeli tas dan sepatu berbahan kulit, umumnya kamu juga akan menemukan plastik kecil bertuliskan "Silica Gel". Jangan terburu-buru membuang barang tersebut karena sesungguhnya silica gel berfungsi menyerap kelembapan serta mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur. Letakan pula kamper pada lemari tas dan sepatu untuk menghindari aroma tidak sedap yang mengganggu.

Hindari Plastik

Tahukah kamu apa musuh terbesar dari bahan kulit? Yes, it's a plastic! Jangan simpan koleksi tas dan sepatu dalam posisi bersentuhan dengan plastik. Plastik dapat menyerap warna pada kulit sehingga membuatnya terlihat pudar. Bukan hanya itu saja, menempelnya plastik pada bahan kulit dapat menimbulkan noda yang terkesan seperti jamur. Meskipun kini banyak sekali jasa yang menawarkan recoloring produk kulit, namun butuh biaya besar pula untuk melakukan perawatan tersebut.

Silahkan baca artikel : Tips dan Cara Membersihkan Gitar yang Benar

Cara Ampuh Mengatasi Smartphone Yang Lemot

Mau berapa besar pun RAM yang ada di smartphone Android kamu, dalam beberapa kondisi pasti akan terasa lambat atau lemot. Faktornya bisa banyak hal. Berikut adalah cara-cara mengatasi smartphone yang lemot.
Cara Ampuh Mengatasi Smartphone Yang Lemot
Cara Ampuh Mengatasi Smartphone Yang Lemot

Perhatikan Jumlah Memori

Hindari penyimpanan data hingga memenuhi memori internal. Jika kamu sering menyimpan banyak data, diusahakan untuk membeli smartphone yang dibekali dukungan kartu memori. Atau, beli yang dibekali memori internal luas.

Cukup Gunakan 1 Aplikasi Antivirus

Hampir sama dengan aplikasi bawaan sistem, aplikasi antivirus terus berjalan di smartphone. Dampaknya RAM kamu jadi boros dan performa Android jadi lemot. Bisa dibayangkan jika kamu mengunduh lebih dari satu aplikasi antivirus.

Selalu Update Software

Setiap ada pemberitahuan update software, segera lakukan update. Hal ini bertujuan untuk segera memperbaiki masalah yang dibawa oleh sistem sebelumnya. Selalu meluangkan waktu untuk memeriksanya di menu Settings - About - System Update lalu pilih Check for Updates.

Kurangi Penggunaan Widget

Selain memperindah tampilan pada layar, Widget juga berguna sebagai jalan pintas untuk memantau berbagai aplikasi tanpa harus membuka aplikasi terkait. Namun hal ini juga akan menyita konsumsi RAM yang lebih besar. Kurangi penggunaan Widget.

Hapus atau Hentikan Aplikasi yang Tidak Terpakai

Kadang, memang beberapa aplikasi tidak dapat dihapus karena merupakan bawaan sistem. Untuk menghentikannya, kamu buat aplikasi-aplikasi tersebut Disable, dengan cara masuk Settings - Apps, lalu pilih aplikasi yang tidak kamu butuhkan, dan pilih Disable.

Bersihkan Cache Data

Cache adalah tempat menyimpan data sementara. Cache yang dibiarkan menumpuk akan membuat Android lemot. Cara membersihkannya, masuk Settings - Apps - All lalu cari aplikasi yang akan dibersihkan cache-nya, dan pilih Clear Cache. Atau, kamu juga bisa sekaligus membersihkan cache pada Android kamu melalui menu Settings - Storage - Cached Data, dan pilih OK saat ada pop up.

Vaporizer (Vape) Atau Rokok Elektrik (Berbahaya)?

Banyak orang yang mulai beralih dari rokok konvensional ke vaporizer (vape) karena diklaim bisa mengurangi ketergantungan seseorang terhadap nikotin. Hal tersebut membuat beberapa orang menganggap bahwa vaporizer jauh lebih aman dari rokok. Benarkah demikian?
Vaporizer (Vape) Atau Rokok Elektrik (Berbahaya)?
Vaporizer (Vape) Atau Rokok Elektrik (Berbahaya)?
Vaporizer atau vapor kini tengah nge-tren di kalangan anak muda hingga dewasa. Vaporizer biasa dianggap juga sebagai rokok elektrik. Vaporizer merupakan pengembangan dari rokok elektrik yang sudah mengalami banyak perubahan. Vaporizer menjadi primadona belakangan karena dianggap bisa menggantikan peran rokok yang berbahaya.

Asap yang ditimbulkan oleh vaporizer merupakan uap air hasil pembakaran cairan atau liquid yang diteteskan di atas kapas. Asap dari vaporizer dinilai jauh lebih aman dibandingkan asap rokok. Selain itu, asap vaporizer mengandung wewangian tergantung dengan rasa liquid yang digunakan.

Lalu, apakah bahaya vaporizer sama dengan rokok tembakau? sejauh ini, beberapa bukti menunjukkan bahwa vaporizer mungkin lebih aman dibandingkan rokok tembakau. Bahaya terbesar dari rokok biasa adalah tembakau, sedangkan vaporizer tidak mengandung tembakau, melainkan uap air. Karena tidak menghasilkan asap dari tembakau, banyak pengguna vaporizer yang merokok di berbagai area, termasuk di ruang tertutup. Hal tersebut tentu tetap berdampak kepada perokok pasif yang menghirup asap tersebut.

Mengandung Nikotin

Vaporizer menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya ke udara, hal ini disebabkan karena liquid yang digunakan pada vapor mengandung nikotin serta propilon glycol. Tentu saja nikotin pada vapor mengandung kadar yang berbeda dengan nikotin pada tembakau. Sedangkan propilon glycol atau gliserin adalah zat yang dapat menimbulkan iritasi saluran pernapasan jika dihirup.

Komponen lainnya pada vaporizer adalah tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan senyawa karsinogen yang juga dapat ditemukan pada rokok tembakau. Nitrosamin dalam jumlah yang sedikit juga ditemukan dalam kandungan liquid vaporizer. Semakin tinggi kadar nikotin yang dikandung oleh liquid, maka semakin tinggi juga kadar TSNA-nya. Selain TSNA, ditemukan juga kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel dan timah.

Selain itu, nikotin pada vapor juga dapat menimbulkan sifat adiktif bagi penggunanya. Ketika berhenti menggunakan vaporizer, akan muncul perasaan marah, cemas, depresi, dan gelisah. Hal ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit jantung. Penggunaan vaporizer tetap saja tidak membuat tubuh terhindar dari bahaya.

Tidak Lebih Aman

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa vaporizer tidak lebih aman dibandingkan rokok. Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, penelitian mengatakan bahwa nikotin pada vapor sangat berbahaya jika dihirup oleh perokok pasif, terlebih anak-anak dan wanita hamil. Selain itu, disebutkan bahwa uap yang dihasilkan oleh vapor bukanlah uap murni, melainkan mengandung nikotin dan zat kimia berbahaya yang mampu mengganggu kesehatan.

Penelitian lainnya juga menunnjukkan bahaya dari vaporizer. Dilansin dari sciencenews, menyatakan bahwa bahan kimia dalam vapor juga dapat berdampak pada paru-paru. Hal tersebut akan merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dari kuman dan zat berbahaya.

Menggunakan vaporizer maupun rokok tembakau tetaplah memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka panjang atau pendek. Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan berhenti merokok, rokok apapun itu tidak terkecuali. Dampak negatif merokok, mungkin saja baru muncul dalam beberapa waktu ke depan, termasuk dampak dari bahaya vaporizer. 
loading...