Sejarah Alat Musik Duduk

Alat musik Duduk berasal dari Armenia, oleh karena itu kebanyakan orang banyak yang menyebut instrumen ini dengan nama Armenian Duduk. Alat musik ini adalah salah satu instrumen berbuluh ganda tertua di dunia, lahir di ribuan tahun awal sejarah bangsa Armenia. Dengan ciri khas suara yang lembut dan hangat, penuh warna dan sangat menggugah hati jika di dengarkan. Armenian Duduk sendiri berbentuk tabung silinder yang biasanya terbuat dari kayu Aprikot yang berasal dari negara tersebut.
Sejarah Alat Musik Duduk
Sejarah Alat Musik Duduk

Dari semua instrumen tradisional yang dimainkan di Armenia hingga saat ini, hanya alat musik ini yang memiliki asal-usul yang benar-benar dari Armenia. Hal ini didukung dari sebuah fakta bahwa, tidak seperti Armenian Duduk, untuk semua instrumen lain dapat dilacak asal-usulnya dan mereka kembali lagi ke dunia Arab terutama negara-negara dari jalur sutra.

Selama berabad-abad, para pemain alat musik Armenian Duduk telah melakukan banyak perjalanan ke negara-negara tetangga dan telah mengalami banyak perubahan bentuk instrumen di masing-masing negara tersebut, seperti bentuk dasar dan jumlah lubang yang dimainkan. Sekarang bentuk varian lain dari Duduk dapat ditemukan di Georgia, Azerbaijan, Turki dan Persia bahkan yang terjauh hingga ke semenanjung Balkan. Selain dari bentuk, untuk namapun berbeda penyebutan di masing-masing negara tersebut. Seperti Duduki (Georgia), Mey (Turki) dan Balaban (Azerbaijan dan Asia tengah).

Bentuk dasar dari Armenian Duduk telah sedikit berubah dari sisi sejarahnya. Awalnya, berbentuk hampir seperti seruling pada umumnya, karena instrumen terbuat dari tulang. Kemudian diganti menjadi sepotong buluh bambu atau rotan dimana pada bagian ujungnya dibentuk seperti corong, sedangkan pada ujung yang lain diberikan lubang. Namun, hal ini memiliki kelemahan dari kurangnya daya tahan, yaitu ketika terjadi keretakan pada alat musik maka anda harus membuat kembali yang baru dari instrumen ini, mungkin sedikit frustasi karena hal ini tidak bisa diperbaiki. Jadi untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah menjadi dua bagian, yaitu pada bagian buluh yang besar (ghamish) dibuat dengan menggunakan buluh bambu atau rotan, dan pada bagian body menggunakan kayu Aprikot. Cara ini efektif dan masih terus digunakan sampai saat ini.

Sementara negara-negara lain biasa membuatnya dari bahan kayu yang berbeda, misalnya untuk negara Gorgia dan Azerbaijan menggunakan kayu pohon Plum atau pohon Kenari. Di Armenia sendiri, kayu terbaik untuk membuat Duduk adalah dengan menggunakan kayu Aprikot, karena kayu Aprikot telah digunakan selama bertahun-tahun dan memiliki kemampuan dalam menghasilkan resonansi suara yang unik untuk alat musik Duduk.

Semua variasi lain yang banyak ditemukan di berbagai negara memiliki suara yang telah mendekati seruling dari kayu (memiliki suara sengau yang kuat), sedangkan Armenian Duduk benar-benar memiliki ciri khas dari suaranya lebih lembut dan hangat, sedikit vibra mendengung yang berulang-ulang. Perlu dicatat bahwa untuk menghasilkan kualitas dari bentuk suara ini, diperlukan teknik khusus secara turun-temurun dalam pembuatannya.
Finger chart armenian duduk A
Finger chart armenian duduk A

Armenian Duduk sendiri adalah sebuah pipa dengan 8 buah lubang jari di atasnya, dan satu buah lubang ibu jari pada bagian bawahnya. Dan sangat memiliki ciri khas suara yang harmonis. Dibuat dalam 3 macam ukuran antara 11 – 16 inci. Sebagai alat musik, Duduk tidak berubah selama berabad-abad, tetapi untuk memainkannya telah disempurnakan dan untuk suara telah ditingkatkan. Untuk rentang nada memang hanya satu oktaf, namun memerlukan sebuah keterampilan yang cukup untuk memainkannya. Dinamika alunan musik sangat dipengaruhi dari penyesuaian bibir, tarikan nafas atau hembusan udara, dan jari-jari. Banyak komposer-komposer dalam konsernya menggunakan alat musik ini.


Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...