Mitos Tokek

Kita bersyukur pada ALLAH karena telah menciptakan alam semesta ini penuh dengan segala manfaat, baik telah diketahui manfaatnya ataupun belum kita ketahui. Dan ALLAH telah menurunkan kitab, yaitu Taurat, Zabur, Injil, Al-Qur'anul Karim dan alam semesta itu sendiri. Misalkan Al-Baqarah (Sapi betina) jika di alam semesta tidak ada sapi betina, tentu kita bingung, seperti apa sapi betina itu sendiri. Maka semua kitab berupa ayat maupun suhuf, tentu banyak menyiratkan tentang isi alam semesta itu sendiri, dan kitab yang diujudkan adalah alam semesta ini, dan salah satunya adalah yang sedang kita pijak saat ini yaitu bumi.
Mitos Tokek
Mitos Tokek

Di alam ini sendiri banyak sekali hewan maupun tumbuhan yang mempunyai sifat untuk menarik atau menolak energi, ada yang panas atau dingin mengenai hal ini lebih banyak dibahas dalam ilmu fengshui dalam ilmu Cina. Mungkin banyak dari kita yang menganggapnya hanya sebagai sebuah mitos belaka, namun sabda Rasul adalah tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina. Mengapa sampai negeri cina disebut, karena tradisi Cina adalah turun temurun, jika menemukan sesuatu akan dibukukan agar penerusnya dapat melanjutkan pengembangannya. Juga mempunyai semangat serius dalam suatu urusan apapun, jika menekuni spiritual maka masa bodoh dengan duniawi, jika terjun untuk duniawi, maka masa bodoh dengan akhirat. Oleh karena itu pula sekarang negera cina memiliki cadangan devisa terbesar di dunia sekitar 20.000 triliun rupiah, jepang saja hanya 9.000 triliun rupiah, bahkan tahun 2014 sudah mampu menggeser Amerika dalam hal investasi.

Kita abaikan dulu, masalah hanya sebuah mitos atau memang benar adanya. Pohon pacira yang dikenal sebagai pohon uang, banyak dipelihara orang yang memang kaya. Apakah setelah kaya membeli pohon pacira atau memang dari sebelum kaya sudah memilikinya. Ada juga kadal dengan ekor cabang yang dipercaya sebagai keberuntungan untuk berjudi oleh karenanya kadal ekor cabang sering dikenal sebagai jimat judi. Dan yang sedang menjadi sebuah tren saat ini adalah tentang hewan yang dikenal dengan nama tokek.

Silahkan baca artikel : Misteri Kota Bogor

Tokek merupakan hewan yang memiliki kehidupan seperti cicak. Mampu menempel di tembok, dan memakan apa yang juga dimakan oleh seekor cicak yaitu serangga seperti laron dan nyamuk. Namun jika sedang tidak ada serangga, cicak pun menjadi makanan seekor tokek. Saat masih kecil, untuk membedakan seekor tokek dari seekor cicak adalah ukuran kepala seekor tokek lebih besar dari umumnya cicak. Secara fisik, Miztix tidak menangkap adanya sesuatu yang khas dari seekor tokek yang dapat diindikasikan sebagai media pesugihan secara alami. Bisa jadi karena suara seekor tokek memang sama dengan namanya. Yang sering kita pakai untuk menyebut juragan warga tionghoa yaitu, tokeh. Penyebutan tokeh sendiri bermula dari masyarakat betawi, karena saat itu banyak sekali juragan atau saudagar dari negeri cina yang singgah di Batavia (sekarang Jakarta). Bahkan banyak yang akhirnya bermukim di Jakarta. Dan kebetulan rumah saudagar atau juragan warga tionghoa banyak terdapat hewan tokek, sehingga masyarakat sekitarnya menjulukinya sebagai tokeh.

Anehnya, tokek sangat sulit ditemukan di daerah pedesaan ataupun hutan, mungkin karena perburuan tokek yang sangat gencar, sampai perburuannya ke hutan dan daerah terpencil, sehingga daerah tersebut langka. ditambah lagi adanya sate tokek dan penyamakan kulit tokek yang menambah cepat menghilangnya spesies tokek. Tokek sendiri justeru mudah ditemukan di rumah- rumah yang besar yang ada di kota besar. Hal ini yang menjadi imej, jika memelihara tokek akan kaya, ditambah dengan adanya foto yang beredar di internet, yang menampilkan seorang pemuda yang sedang menggendong seekor tokek yang diperbesar dengan tehnik komputer, sambil ditangannya memegang sebuah batu mirah delima. Hal ini yang memicu orang untuk memiliki seekor tokek, bahkan yang besar seperti foto di internet tadi. Tawaran pun bergulir bahkan ada yang berani membeli hingga milyaran.

Normalnya seekor tokek paling besar berukuran 3 ons atau 300 gram. Untuk yang berkelainan gen atau bongsor memang ada yang mencapai 4 ons. Namun tokek jenis ini sangat langka. Mengapa harga tawar tokek ukuran besar menjadi mahal, karena misalkan ada yang mau seekor tokek 3 ons dan akan dibeli 20 juta, lalu orang akan mencarikan kemana-mana, saat tidak ditemukan, maka dia akan mengatakan jika ada tokek dengan ukuran 4 ons akan dibeli 150 juta, orangpun akan berusaha mencarikan, dan karena tidak menemukan diapun akan mengatakan pada orang lain jika ada tokek dengan ukuran 5 ons maka dia beli seharga 500 juta begitu seterusnya hingga nanti ada yang menawar jika ada tokek yang berukuran 2 kilogram akan dibelinya seharga 5 milyar. Bagi yang sudah mengetahui tentu tertawa sendiri, mana ada tokek sebesar itu. Maka tambahi lagi padanya jika ada tokek sebesar mobil kijang akan dibeli 1 triliun.

Miztix sendiri sempat mencarikan tokek yang ukuran 1 kilogram, saat itu belum mengetahui tentang tokek, maka di sebuah pusat perdagangan satwa di Jakarta ada sebuah rumah yang berisi ratusan tokek, dan memang diperdagangkan, setelah memilih yang besar, lalu ditimbang ternyata paling besar hanya 2 ons lebih sedikit. Lalu bertemu dengan orang pintar yang tahu seluk beluk tokek, diperoleh informasi, ada tokek yang memang besar, jangankan 1 kilogram, 5 kilogram pun ada. Tapi tempat mengambilnya di tempat makam pesugihan, kalau yang normal paling besar hanya 3 ons. Masya ALLAH, Miztix pun mengurungkan niat untuk mencarikan tokek tersebut, berarti Miztix sudah diperdayai orang. Namun didapat informasi, sebetulnya untuk mengetahui seekor tokek sudah cukup tua atau belum, adalah dengan menghitung jumlah suara yang dikeluarkan, untuk seekor tokek yang bersuara 13 kali atau lebih biasanya sudah mencapai 3 ons. Rata-rata masih dibawah 10 kali.

Jika kita hendak menangkap seekor tokek sebaiknya tidak menggunakan tangan telanjang, karena mitosnya saat seekor tokek menggigit tangan, akan terlepas jika terdengar suara gemuruh petir, namun anda jangan percaya hal itu, karena dengan disemprot dengan kucuran air selangpun akan mudah dilepaskan. Alangkah baiknya saat menangkap menggunakan pelindung tangan yang tebal, atau ambil tembakau direkatkan dengan sedikit nasi pada sebuah kayu panjang, kemudian didekatkan pada mulut tokek yang hendak ditangkap, agar tokek tersebut menelannya, sekitar sepuluh menit kemudian akan jatuh dengan sendirinya sehingga mudah ditangkap, semakin besar harus lebih banyak tembakau yang ditelannya. Jika kita menggunakan lem yang direkatkan pada ujung galah dan menangkap seekor tokek dengan menempelkannya pada badannya, berakibat kulit tokek akan pucat karena stress, jika stress tokek tidak mau bersuara maupun makan, sehingga menjadi kurus, inilah seringkali menggagalkan bisnis tokek, saat ditimbang 3 ons namun setelah diantar kepada pembeli, bobotnya menjadi kurang dari 3 ons. Tokek yang sudah berukuran besar, ekornya pendek gemuk atau buntek, jika panjang berarti masih muda.

Dari segala mitos tentang tokek, Miztix pernah pindah ke rumah baru yang didalamnya terdapat banyak sekali tokek, bahkan terkadang saat musim laron, terlihat ada 7 ekor tokek, ditambah lagi ada telor tokek yang masih menempel di langit-langit rumah, ada juga seekor tokek yang bersuara sampai 19 kali. Namun seiring dengan kepindahan ke rumah tersebut, salah satu bisnis menjadi limbung alias sedikit kolaps.


Maka dari itu adanya mitos tokek sebagai pembawa hoki, tergantung pada keyakinan anda sendiri, karena hal seperti itu dapat menambah sugesti pada diri sendiri. Tanpa tokek pun jika kita bersugesti hoki tentu dapat menjadikan diri kita hoki. Belum lagi masih banyak doa dan ayat yang jika rutin dibaca akan membuat kita hoki untuk kehidupan dunia maupun akhirat.

Akhirul kalam semoga tulisan Mitos Tokek ini membawa manfaat dan dapat menambah wawasan pembaca web Miztix yang setia. Segala kekurangan mohon dimaafkan.

-Trisula-

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...