Ilmu Ninja

Kita telah mengenal banyak sekali ilmu beladiri baik di tanah air maupun mancanegara seperti Shaolin dari China, Taekwondo dari Korea, Capoera dari Brazil ataupun Pencak Silat yang sudah menjadi Trade Mark negeri Indonesia. 
Ilmu Ninja
Ilmu Ninja

Seseorang mempelajari dan mendalami ilmu beladiri memiliki alasan yang sangat beragam, ada yang  ingin mendalami dengan sungguh- sungguh agar bisa membela diri ketika terdesak dengan suatu ancaman, atau melindungi orang-orang yang disayang, atau untuk olahraga agar badan selalu dalam keadaan bugar, ataupun hanya sekedar untuk hobi semata.

Sebagian besar ilmu beladiri tidak hanya mempelajari ilmu fisik saja melainkan ilmu nonfisiknya juga seperti yang di pelajari dalam ilmu beladiri Ninja atau Ninjitsu yang akan kita bahas kali ini. Sebagian besar ilmu beladiri sangat mengandalkan kekuatan fisiknya seperti Karate, Boxer maupun Ilmu Shaolin yang sangat legendaris dengan kekuatan dan ketahanan fisiknya walaupun ilmu Shaolin juga memiliki banyak sekali ilmu non fisiknya.

Silahkan baca artikel : Sejarah Lengkap Ninja

Seorang Ninja memiliki sistem bertarung yang cukup unik dari kebanyakan beladiri yang lainnya yaitu seorang Ninja dalam pertarungannya justru memanfaatkan kekuatan lawannya,  jika kekuatan fisik dan emosi lawan semakin besar, maka semakin mudah sekali untuk mengalahkannya dalam pertarungan. Hal itulah yang melatarbelakangi mengapa seorang Ninja sebagian besar memiliki postur tubuh yang dapat dikatakan langsing, walaupun ada juga yang memiliki perawakan besar, tetapi lebih identik kepada seorang guru atau suhu yang sebagian besar memiliki postur tubuh berisi.

Dalam seni bertarung, seorang Ninja memiliki gaya bertarung yang sangat indah dengan berbagai akrobat yang dilakukannya seperti salto sambil melayang diatas angin. Ilmu Ninja juga memiliki senjata yang khas, seperti katana (pedang samurai), tongkat, trisula ataupun shuriken (bintang besi) yang sering digunakan sebagai senjata rahasia.

Seorang Ninja berpantang untuk tidak sampai mengalami kekalahan dalam pertarungannya, apabila dinilai berat untuk melakukan pertarungan, seorang Ninja memilih memperdalam kembali ilmu yang dimilikinya sampai dirasa siap untuk melakukan pertarungan kembali, karena apabila seorang Ninja kalah dalam pertarungan, Ninja tersebut harus melakukan Harakiri yaitu menusukkan pedang atau samurai ke bagian perut, lalu di digeser ke arah kiri dengan keadaan pedang masih menusuk perut, hal ini untuk menjaga kehormatan dirinya sebagai seorang Ninja, karena mati secara Harakiri dianggap mati terhormat daripada mati karena kalah dalam pertarungan.

Dalam tingkatan tertinggi ilmu seorang Ninja yaitu bisa menyatu atau sehati dengan alam semesta dan menyembah matahari yang disebut Shinto. Seorang Ninja yang sudah Shinto maka dia bisa melakukan ilmu Ninja Magic seperti menghilang, melayang di atas udara, berjalan di atas air dan jurus-jurus yang diluar nalar kebanyakan orang. Tetapi bukan berarti seorang Ninja yang tidak menyembah matahari tidak dapat melakukan Ninja magic, karena sebelum mencapai tingkatan tersebut, seorang Ninja diajarkan Meditasi untuk bisa mengakses guru besar Ninja yang masih hidup pada saat ini,  Salah seorang yang saat ini bisa diakses  bernama  Suhu Atsumi. Sebelum Meditasi biasanya dilakukan kode atau simbol menggunakan gerakan jari tangan dengan menyebutkan beberapa komponen-komponen kehidupan seperti tanah, api, angin dan air dalam bahasa Jepang.

Dalam proses Meditasi, seorang Ninja cukup mengakses Guru Besar dengan kata-kata seperti: "Suhu Atsumi, bimbinglah saya untuk menjadi seorang Ninja sejati..", kata tersebut diucapkan saat masih dalam keadaan bermeditasi, biasanya setelah itu tubuh kita akan bergerak dengan sendirinya, bahkan apabila menginginkan untuk loncat melewati rumah 4 tingkat sekalipun maka tubuh kita seketika itu akan langsung loncat melewatinya tanpa menunggu beberapa saat kemudian, ilmu ini sering kita kenal sebagai Ilmu Meringankan Tubuh.

Apabila telah mahir dalam Meditasi tersebut, seorang Ninja ketika akan bertarung dapat mengambil senjata yang kita simpan di rumah hanya dengan membayangkan senjata tersebut tersimpan di mana, dan membayangkan senjata tersebut diambil dan dipegang dalam genggaman, saat Ninja tersebut membuka mata, senjata yang dimaksud benar-benar dalam genggaman dan siap untuk dipakai bertarung.

Kekebalan tubuh yang dimilikinya bukan seperti debus dari Banten yang kebal disabet oleh golok, tetapi hanya meniadakan rasa sakit yang ada saat terluka padahal tubuh atau kulit yang terkena senjata tajam tetap terluka.

Dalam pandangan Miztix, tehnik mengakses guru besar dapat dikatakan mirip dengan ilmu menyambat, hanya saja perbedaannya adalah jika pada ilmu ninja orang yang diakses masih hidup, sedangkan pada ilmu menyambat biasanya orang yang sudah meninggal, atau pada ilmu agama tao biasanya menyambat dewa, biasanya terlihat bagaikan orang yang sedang kerasukan.

Perbedaan lain, pada ilmu ninja saat menyambat masih memiliki kesadaran penuh pada akal pikirannya, sedangkan pada ilmu menyambat umumnya tidak lagi memiliki kesadaran diri karena memang sedang kerasukan.

Hebatnya pada ilmu ninja, guru besar yang diakses berumur sangat panjang, ada yang ratusan tahun bahkan ada yang sampai seribu tahun. Jika guru besar wafat, harus digantikan oleh penerus yang beragama Shinto, dan bertugas hanya menyepi dan selalu meditasi meninggalkan kehidupan duniawi. Berarti beliau sebagai guru besar telah menemukan tehnik berumur panjang, sayang tidak untuk umum. Padahal jika mampu diaplikasikan dalam bentuk obat umur panjang, dipastikan akan laku keras.

Akhirul kalam,
Semoga artikel Ilmu Ninja ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
Salam

-Ieie & Trisula-

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...