Klarinet adalah instrumen alat musik berbahan kayu atau buluh tunggal yang dimainkan dengan cara ditiup. Klarinet memiliki berbagai macam ukuran, dengan rentang diameter dan panjang yang berbeda-beda. Meskipun terdapat satu lusin lebih jenis klarinet moderen, yang paling umum digunakan dalam orkestra atau band adalah klarinet dengan kunci dasar flat A atau flat B. Bass klarinet, dengan ukuran jauh lebih besar dari standarnya memiliki bel yang berbentuk corong yang melengkung ke atas. Juga sering digunakan dalam band moderen dan orkestra.
Alat musik klarinet |
Awal Mula Klarinet Ada Dan Perkembangannya
Sebuah alat musik berbentuk mirip klarinet berbentuk silinder yang terbuat dari buluh bambu telah digunakan di Mesir pada awal 3000SM, instrumen ini digunakan di timur pada waktu yang dekat ke zaman moderen. Banyak prototipe yang mirip dengan klarinet di berbagai belahan dunia, seperti alat musik sejenis klarinet yang dimainkan di Spanyol, bagian dari Eropa Timur dan di daerah bernama Sardinia. Sebuah alat musik rakyat yang ditemukan di Wales pada abad ke-18, disebut hompipe atau pibgorn. Sangat mirip dengan alat musik dari Yunani tengah, namun terbuat dari tulang atau kayu tua. Hingga pada abad pertengahan alat musik yang terbuat dari buluh tunggal ini pada abad ke-17 telah dimainkan di seluruh Eropa, akan tetapi hampir secara keseluruhan alat musik ini dimainkan oleh para petani atau rakyat biasa.
Klarinet moderen yang dibuat saat ini pada awalnya dibuat oleh seorang seniman yang berasal dari Nuremberg, Johan Cristoph Denner pada tahun 1690. Dennis adalah seorang produsen terkenal pembuat alat musik seperti recorder, seruling, oboe dan basson. Klarinet berasal dari kata kecil yang berasal dari Italia yaitu clarino yang artinya terompet. Tampak seperti recorder, dibuat dalam tiga bagian dengan penambahan dua kunci untuk menutup lubang. Sebuah klarinet dengan corong yang melebar, telah dikembangkan oleh putra dari Denner. Bagan untuk membuat tangga nada pada alat musik klarinet telah dibuat oleh komposer pada abad ke-18 yang terkenal, termasuk Handel, Guild, dan Telemann. Klarinet pada awalnya terbuat dari kotak kayu atau memang sebuah kayu dari pohon plum atau pir. Alat musik ini jarang terbuat dari gading, dan beberapa pada bagian corong terbuat dari kayu ebony.
Sebuah alat musik berbentuk mirip klarinet berbentuk silinder yang terbuat dari buluh bambu telah digunakan di Mesir pada awal 3000SM, instrumen ini digunakan di timur pada waktu yang dekat ke zaman moderen. Banyak prototipe yang mirip dengan klarinet di berbagai belahan dunia, seperti alat musik sejenis klarinet yang dimainkan di Spanyol, bagian dari Eropa Timur dan di daerah bernama Sardinia. Sebuah alat musik rakyat yang ditemukan di Wales pada abad ke-18, disebut hompipe atau pibgorn. Sangat mirip dengan alat musik dari Yunani tengah, namun terbuat dari tulang atau kayu tua. Hingga pada abad pertengahan alat musik yang terbuat dari buluh tunggal ini pada abad ke-17 telah dimainkan di seluruh Eropa, akan tetapi hampir secara keseluruhan alat musik ini dimainkan oleh para petani atau rakyat biasa.
Klarinet moderen yang dibuat saat ini pada awalnya dibuat oleh seorang seniman yang berasal dari Nuremberg, Johan Cristoph Denner pada tahun 1690. Dennis adalah seorang produsen terkenal pembuat alat musik seperti recorder, seruling, oboe dan basson. Klarinet berasal dari kata kecil yang berasal dari Italia yaitu clarino yang artinya terompet. Tampak seperti recorder, dibuat dalam tiga bagian dengan penambahan dua kunci untuk menutup lubang. Sebuah klarinet dengan corong yang melebar, telah dikembangkan oleh putra dari Denner. Bagan untuk membuat tangga nada pada alat musik klarinet telah dibuat oleh komposer pada abad ke-18 yang terkenal, termasuk Handel, Guild, dan Telemann. Klarinet pada awalnya terbuat dari kotak kayu atau memang sebuah kayu dari pohon plum atau pir. Alat musik ini jarang terbuat dari gading, dan beberapa pada bagian corong terbuat dari kayu ebony.
Desain klarinet semakin diperbaiki pada akhir abad ke-18, pada awalnya diberikan dua kunci namun pada kali ini ditambahkan menjadi lima atau enam kunci, sehingga memberikan instrumen nilai lebih pada pitch control. Komposer dan virtuoso mulai mengeksplorasi salah satu dari sinyal suara klarinet, rentang tangga nada dinamis yang serbaguna, dari nada yang lembut hingga keras sebagai melodi. Mozart menyusun sebuah konser untuk alat musik klarinet pada tahun 1791. Menunjukan bahwa klarinet dapat digunakan sebagai instrumen solo. Pada tahun 1800, sebagian besar konser orkestra menggunakan alat musik klarinet. Kemudian klarinet dikembangkan lebih lanjut pada awal abad ke-19, untuk intonasi yang ditingkatkan kembali dengan penyusunan lubang nada, penambahan kembali kunci, dan instrumen alat musik diperpanjang dalam ukurannya. Bahan untuk membuat klarinet dikembangkan dari bahan kayu yang lebih berkualitas, walaupun pembuat bereksperimen dengan menggunakan perak dan kuningan juga. Beberapa klarinet dibuat dari cocuswood, yaitu kayu tropis yang banyak ditemukan di Jamaika. Seniman Perancis mulai membuat klarinet dari ebony, namun berangsur-angsur mereka menggunakan kayu blackwood dari Afrika, yang mirip dengan ebony tapi kurang berat dan rapuh.
Klarinet yang dibuat setelah tahun 1850 pada umumnya sama dengan klarinet pada jaman moderen dari segi ukuran dan bentuk. Pada abad ke-19 eksperimen secara luas telah dikembangkan pada kunci dan sistem penjarian yang berbeda. Pada saat ini terdapat dua sistem kunci dasar utama yang digunakan pada klarinet. Sistem kunci sederhana (yang dibuat oleh Albert), sistem ini banyak digunakan terutama di negara-negara Jerman. Dan yang kedua sistem kunci Bohm, memiliki sistem kunci yang lebih kompleks dari Albert, namun penerapannya menjadi standarisasi penggunaan klarinet di berbagai dunia.
Pengembangan alat musik klarinet pada saat ini, untuk penggunaan di masa depan tetap terus dikembangkan. Manufaktur alat musik klarinet merupakan industri alat musik yang cukup konservatif, dimana mengandalkan pengrajin yang handal dan sangat terampil, karena pengerjaan banyak dilakukan dengan menggunakan tangan dan butuh presisi yang tinggi. Sedangkan pada saat ini bahan terbaik untuk membuat klarinet adalah dari buluh atau alang-alang yang berasal dari spesies tebu yang ditanam di Perancis, beberapa pemain dan pembuat bereksperimen dari bambu liar yang tumbuh di California. Buluh sintetis juga telah dikembangkan baru-baru ini, dan penelitian lebih lanjut terus dikembangkan dari bahan ini. Hal ini dilakukan sebagai sumber alternatif dari semakin berkurangnya, bahan dari tebu alami yang berkualitas. Mungkin buluh sintetis untuk membuat klarinet akan menjadi bahan utama yang akan digunakan oleh para musisi klarinet di masa depan.
Demikian sekilas informasi tentang alat musik Klarinet dari awal pembuatan hingga perkembangannya yang dapat salam miztix sajikan, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi pembaca sekalian.
[Berbagai Sumber]
Klarinet yang dibuat setelah tahun 1850 pada umumnya sama dengan klarinet pada jaman moderen dari segi ukuran dan bentuk. Pada abad ke-19 eksperimen secara luas telah dikembangkan pada kunci dan sistem penjarian yang berbeda. Pada saat ini terdapat dua sistem kunci dasar utama yang digunakan pada klarinet. Sistem kunci sederhana (yang dibuat oleh Albert), sistem ini banyak digunakan terutama di negara-negara Jerman. Dan yang kedua sistem kunci Bohm, memiliki sistem kunci yang lebih kompleks dari Albert, namun penerapannya menjadi standarisasi penggunaan klarinet di berbagai dunia.
Pengembangan alat musik klarinet pada saat ini, untuk penggunaan di masa depan tetap terus dikembangkan. Manufaktur alat musik klarinet merupakan industri alat musik yang cukup konservatif, dimana mengandalkan pengrajin yang handal dan sangat terampil, karena pengerjaan banyak dilakukan dengan menggunakan tangan dan butuh presisi yang tinggi. Sedangkan pada saat ini bahan terbaik untuk membuat klarinet adalah dari buluh atau alang-alang yang berasal dari spesies tebu yang ditanam di Perancis, beberapa pemain dan pembuat bereksperimen dari bambu liar yang tumbuh di California. Buluh sintetis juga telah dikembangkan baru-baru ini, dan penelitian lebih lanjut terus dikembangkan dari bahan ini. Hal ini dilakukan sebagai sumber alternatif dari semakin berkurangnya, bahan dari tebu alami yang berkualitas. Mungkin buluh sintetis untuk membuat klarinet akan menjadi bahan utama yang akan digunakan oleh para musisi klarinet di masa depan.
Demikian sekilas informasi tentang alat musik Klarinet dari awal pembuatan hingga perkembangannya yang dapat salam miztix sajikan, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi pembaca sekalian.
[Berbagai Sumber]