Sebelumnya, Miztix pernah membahas tentang prosesi ritual ziarah makam keramat di Gunung Kawi dalam artikel Pesugihan Gunung Kawi. Untuk artikel kali ini, Miztix mencoba mengupas jenis pesugihan lain yang dilakukan para peziarah di Gunung Kawi. Salah satu yang banyak dicari para peziarah adalah pohon Dewandaru yang dipercaya memiliki kekuatan penglaris yang dahsyat, baik dari daun maupun buahnya.
Pohon Dewandaru, Penglaris Dari Gunung Kawi |
Kekuatan penglaris dari daun atau buah pohon Dewandaru dipercaya dapat digunakan langsung untuk penglaris usaha tanpa melalui ritual, doa, atau persyaratan khusus. Dan bahkan bisa digunakan untuk memperkuat aji/jimat penglaris yang sudah dimiliki.
Menurut cerita masyarakat setempat, sudah banyak peziarah yang membuktikan kekuatan penglaris dari daun atau buah pohon Dewandaru dalam menyerap rezeki atau menglariskan usaha. Peziarah cukup mengambil buah atau daun dari pohon Dewandaru tersebut, kemudian disimpan dimanapun tempat yang menurut mereka baik. Biasanya buah atau daun pohon Dewandaru disimpan di dompet, etalase, diatas pintu tempat usaha, dengan dibungkus menggunakan uang kertas.
Namun untuk memiliki daun atau buah pohon Dewandaru yang memiliki khasiat penglarisan, harus menunggu saat daun atau buah itu jatuh sendiri secara alami. Daun atau buah dari pohon Dewandaru tidak boleh dimiliki dengan cara sengaja dipetik atau digugurkan dengan menggoyang pohon. Bila daun atau buah dari pohon Dewandaru sengaja dipetik atau digugurkan, niscaya tidak memiliki khasiat penglaris.
Pada saat daun atau buah dari pohon Dewandaru gugur atau jatuh secara alami ke tanah, diyakini masyarakat setempat memiliki khasiat penglaris atas keinginan dari karuhun Gunung Kawi. Karena daun atau buah dari pohon Dewandaru yang gugur dengan sendirinya, konon sesungguhnya dirontokkan atau dilempar oleh karuhun dari kedua makam keramat yang diziarahi. Sehingga tidak setiap saat daun dan buah dan buah dari pohon Dewandaru dapat gugur secara alami.
Peziarah yang beruntung mendapatkan buah atau daun dari pohon Dewandaru yang gugur secara alami, dianggap orang-orang pilihan. Sehingga setiap musim berziarah tiba, banyak kerumunan peziarah berdoa disekitar pohon Dewandaru. Para peziarah berharap dan memohon agar mereka-lah yang dipilih untuk mendapatkan buah atau daun dari pohon Dewandaru yang gugur dengan sendirinya.
Khasiat penglaris paling ampuh diyakini akan terjadi saat buah atau daun dari pohon Dewandaru gugur dengan sendirinya dan mengenai kepala peziarah. Khasiatnya konon berkali-kali lipat dibandingkan dengan memungut daun atau buah yang gugur ke tanah. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, daun atau buah Dewandaru yang jatuh mengenai kepala peziarah, dianggap telah menyatu dan merasuk kedalam tubuh peziarah tersebut, sehingga buah atau daun itu tidak perlu diambil atau dibawa lagi.
Sebagai perbandingan antara khasiat penglaris dari buah atau daun pohon Dewandaru yang jatuh mengenai kepala peziarah, dibandingkan dengan yang jatuh ke tanah, bila peziarah yang mengambil buah atau daun pohon Dewandaru yang jatuh ke tanah akan mendapatkan rezeki puluhan juta hingga milyaran rupiah dalam beberapa minggu, maka peziarah yang kejatuhan buah atau daun dari pohon Dewandaru di kepalanya, akan meraih rezeki yang sama dalam kurun waktu beberapa jam sepulang dari ziarah.
Silahkan baca artikel : Pesugihan Tumbal Nyawa Gunung Kawi
Pohon Dewandaru yang memiliki khasiat penglarisan hanya tumbuh di dalam kompleks makam keramat Gunung kawi. Tepatnya berada di samping ruangan utama makam. Bila dari tangga utama masuk kompleks, posisinya berada di teras atau halaman paling atas. Umumnya para peziarah mencari keberuntungan di pohon ini sebelum berdoa di makam keramat.
Pohon Dewandaru ini menurut kepercayaan masyarakat Gunung Kawi, konon berasal dari tongkat yang ditancapkan oleh Kyai Zakaria. Tongkat itu sengaja ditancapkan untuk menandai wilayah Gunung Kawi sebagai daerah aman atau bebas dari gangguan. Baik dari gangguan orang jahat ataupun makluk halus.
Dalam sudut pandang Miztix, meskipun pesugihan ini menggunakan media alami seperti buah atau daun dari pohon Dewandaru, namun jika pemakainya tidak memiliki memiliki mata batin yang mencukupi atau paling tidak guru yang memiliki pemahaman mumpuni tentang kegaiban, dikhawatirkan media daun atau buah pohon Dewandaru ini disusupi mahluk-mahluk lain yang bisa saja masuk kedalamnya dengan niat tidak baik, sehingga bisa mendatangkan akibat yang tidak baik dikemudian hari. Namun demikian keputusan ada pada pembaca.
Akhirul Kalam,
Semoga artikel Pohon Dewandaru, Penglaris Dari Gunung Kawi ini, dapat menambah wawasan serta manfaat bagi pembaca.
Salam...
-Trisula-
-Trisula-