Saat masih mengajar di salah satu perguruan tinggi di Bogor, ada mahasiswa dan mahasiswi yang berkomentar, bahwa iman tidak dapat dinilai oleh manusia. Saat itu kujawab, jika kita menganggap tidak ada manusia yang bisa, berarti kita sama saja telah menganggap tidak ada orang dengan tingkat keimanan taraf wali, sahabat bahkan Nabi. Karena manusia pasti akan menganggap semuanya sama.
Ilmu Jangka Sukma |
Hal ini dimaklumi karena mereka mendalami agama hanya dengan berdiskusi bersama seniornya atau dengan jalan bedah buku. Dengan tutor yang mempunyai visi dan misi sendiri yang ujung-ujungnya pada politik. Padahal mereka berangkat ke kampus berpamitan pada orangtuanya untuk mendalami disiplin ilmu sains, ekonomi, sosial dan lainnya, dan bukan fak-nya mendebatkan agama. Karena untuk mendalami agama sebaiknya ke Pesantren atau belajar pada Ulama akhirat yang memang ahli dalam ilmu agama.
Sejatinya, mata batin walaupun banyak bahayanya, tapi ditangan ahli dapat digunakan untuk keperluan yang baik. Karena bila seseorang menjalankan perintah agama dengan baik dan benar, yang disertai istiqamah, besar kemungkinan mata batinnya akan terbuka secara otomatis. Maka untuk yang belum terbuka mata batin, sering menutupi dirinya dengan mentasbihkan gelar sesat kepada orang lain yang terbuka mata batinnya.
Hanya saja jaman sekarang justeru dijadikan sebagai suatu lahan bisnis untuk membuka mata batin seseorang, sehingga mata batin yang asli akibat hasil dari keimanan yang istiqamah justeru dikotori oleh ilmu-ilmu instan yang banyak beredar. (lebih jelasnya baca tulisan tentang cara melihat jin dan cara membuka mata batin)
Silahkan baca artikel : Cara Melihat Jin
Penglihatan mata batin mempunyai kolerasi dengan kematangan batiniah seseorang, oleh karenanya mata batin dari orang yang batinnya matang dapat dimodifikasi menjadi suatu ilmu untuk mengukur kedalaman batin seseorang, dan lebih hebatnya lagi untuk mengukur kedalaman hubungan seseorang dengan Khalik atau Sang Maha Pencipta. Ilmu tersebut biasa kita kenal dengan nama ilmu jangka sukma. Ilmu jangka sukma sering dipakai untuk mengukur, seberapa tinggi ilmu yang dimiliki oleh seseorang. Yang diukur biasanya ilmu yang murni dimiliki seseorang dengan meniadakan khodam atau pendamping gaib lainnya, karena jika pendamping gaibnya ikut diukur juga, maka akan terukur 1 atau 2 tingkat diatas ilmu yang dimiliki sebenarnya. Sayangnya ilmu jangka sukma sendiri banyak sekali yang bukan berasal dari kematangan batiniah sendiri, melainkan dari khodam pendampingnya, sehingga banyak sekali yang terkamuflase karena mengandalkan hasil dari pendeteksian khodam yang dimilikinya. Oleh karena itu ilmu jangka sukma yang dibahas disini adalah yang memang murni hasil kematangan batiniah, bukan dari khodam gaib pendamping.
Sejatinya ilmu jangka sukma akan lebih akurat jika orang yang sedang dijangka sukma sedang dalam keadaan menjalankan ibadahnya misalkan dalam keadaan shalat. Karena saat itu memang sedang berlangsung peristiwa hubungan makhluk dengan Khalik. Maka didapat hasil seberapa kuat hubungan saat itu. Karena saat itu adalah hubungan seberapa dekat dia dengan Khalik nya.
Hal ini pernah Miztix ketahui ada orang yang melakukan hal ini, maka dia selalu menggunakan ilmu jangka sukmanya untuk mencari guru yang diinginkannya. Terutama untuk mencari guru yang lebih dan lebih lagi. Menurut Miztix, dia beruntung mempunyai ilmu tersebut, sehingga tidak mudah terkecoh dengan tampilan gurunya, misalkan banyak orang awam mempunyai kriteria guru adalah seberapa ngetop, seberapa wibawa, seberapa tinggi sorbannya, dan lain sebagainya. Tapi dia mengukur seberapa dekat gurunya dengan Khalik, dan tidak peduli dengan penampilan dan kemahsyurannya.
Bagaimana cara mendapatkan ilmu jangka sukma? Hal ini agak sulit menerangkannya karena sebaiknya mata batin terbuka lebih dahulu, setelah beberapa waktu kemudian, seiring dengan semakin matang batiniah, biasanya akan menemukan cara sendiri untuk menerapkan ilmu jangka sukma. Karena tidak ada ayat atau do'a yang spesifik untuk mendapatkan ilmu jangka sukma. Karena otomatis seiring dengan kematangan batin. Itu sebabnya ilmu jangka sukma masing-masing orang pemiliknya akan berbeda caranya, bahkan bisa jadi berbeda cara meskipun ada hubungan antara guru dan murid. Kecuali jika ilmu jangka sukma yang dimilikinya menggunakan khodam pendamping, tentu ada jampi atau doa untuk merapal ilmu jangka sukma tersebut, namun sudah dari awal tulisan, hal ini bukan menjadi pembahasan disini.
Dari semua hal yang telah dibahas diatas, paling tidak ilmu jangka sukma bisa dikatakan sebagai parameter untuk mengukur tingkat keimanan, meskipun sesungguhnya hanya ALLAH yang Maha Mengetahui secara pasti tentang keimanan semua hambanya. Tapi ada manusia yang dilebihkan dari orang lain untuk mengetahui hal ini. Maka dengan perantara orang-orang seperti ini kita dapat mengetahui derajat keimanan orang yang sudah meninggal, apakah orang yang sudah meninggal itu seorang Nabi, Shahabat, Imam, Wali atau hanya sebagai orang yang sakti dalam hal kedigdayaan. Kita sebagai orang yang awam tentu akan melihatnya sebagai hanya sebuah makam dengan pusara nya saja.
Silahkan baca artikel : Cara Membuka Mata Batin
Maka dari itu orang yang memiliki ilmu jangka sukma akan asyik dengan kegiatannya sendiri, dalam benaknya merasa percuma jika membicarakannya bersama orang yang tidak memahaminya, lebih baik untuk mencari cara bagaimana agar dapat mencapai derajat yang mulia disisi Khalik nya, agar mendapat keridhaanNYA.
Akhirul kalam, semoga tulisan mengenai ilmu jangka sukma, dapat menambah wawasan pembaca setia Miztix, meskipun kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dari ulasan ini, karena untuk mendapatkan ilmu jangka sukma itu sendiri lebih baik jika kita belajar pada orang yang memilikinya dan mau mengajarkan pada kita.
-Trisula-